Minggu, 26 September 2010

Mengenal Santo Vinsensius de Paul


Sumber: Milis http://groups.yahoo.com/group/vinsensian

Selama ini kita hanya mengenal Santo Vinsensius a Paulo sebagai pendiri serikat Congregatio Misionis. Akan tetapi, sebenarnya ada banyak sekali kisah hidupnya yang unik, menggugah hati, dan sayang untuk dilewatkan...

Santo Vinsensius a Paulo (Saint Vincent de Paul) lahir tanggal 24 April 1581 di Desa Pouy, tidak jauh dari kota Dax, Perancis Selatan. Vinsensius kecil beserta kelima saudaranya tumbuh besar dalam sebuah keluarga penganut Katolik yang ekonominya pas-pasan namun taat, rendah hati dan pekerja keras. Sifat-sifat orangtuanya ini tertanam pula pada anak-anak mereka, termasuk Vinsensius, yang paling cerdas dan berotak tajam cemerlang.
Vinsensius lulus sekolah menengah pada tahun 1596 dan memutuskan untuk menjadi imam. Vinsensius melanjutkan studinya di sebuah universitas di Toulouse, dan akhirnya ditahbiskan menjadi imam pada bulan September 1600.


Rabu, 22 September 2010

Surat dari Pemuda Afrika

Dibawah ini adalah surat ditulis oleh dua pemuda Kenya yang tinggal di komunitas Frater Lodwar dari tanggal 9 – 15 Agustus 2010 (aslinya dalam bahasa Inggris):


Nama saya Lokieny Aurelius Aukot. Saya bersekolah di Lodwar Boys High School. Saya mulai memahami kebenaran yang saya pelajari sebagai seorang anak bahwa segala sesuatu yang ada di dunia adalah sia-sia dan akan segera berlalu. Meskipun bahkan saya bisa keliru untuk memilih menjadi BROTHER, saya melihat bahwa ini adalah yang terbaik dan paling aman untuk negara saya, dan begitu, sedikit demi sedikit aku bertekad untuk menerimanya.
Saya telah tinggal dengan Frater-frater selama satu minggu dan menjalani hidup sederhana, hidup tenang tanpa kesulitan dari lingkungan internal atau eksternal. Mereka ramah kepada orang-orang karena bentuk pelayanan mereka adalah untuk masyarakat luas. Mereka berkomitmen penuh untuk bekerja. Seperti yang kita semua tahu bahwa PENDIDIKAN ADALAH KUNCI MENUJU SUKSES, mereka menawarkan kepada generasi muda karena generasi itu adalah pemimpin masa depan yang juga dapat melanjutkan pekerjaan ini untuk orang lain.

CERITA DARI AFRIKA


Suatu malam saya bekerja keras untuk menolong seorang ibu di sebuah bangsal rumah sakit, tapi  apapun yang kami lakukan, dia meninggal dan meninggalkan bayi premature yang sangat mungil serta seorang anak  perempuan usia 2 tahun yang menangis.

Kami mengalami kesulitan untuk menjaga agar si bayi tetap hidup, Karena kami tidak punya incubator ( kami tidak punya listrik untuk Menyalakan incubator), kami juga tidak punya makanan khusus bayi.

Meskipun kami tinggal di daerah khatulistiwa, di malam hari seringkali udara sangat dingin dan anginnya kencang.

Salah seorang muridku menaruh bayi itu dalam box dan membungkus bayi dengan kain wol. Yang lain menyalakan api dan mengisi botol air panas. Kemudian muridku yang mengisi botol air panas segera kembali dengan kebingungan sambil bercerita bahwa saat mengisi botol itu dan ternyata meledak (Karet mudah rusak dalam kondisi cuaca tropis)

KEMBALI KEPADA TRADISI APOSTOLIK

oleh Pendeta Alex Jones
dari Gereja Kristen Maranatha, Detroit, Michigan

(Hak Cipta, 2000, Alex Jones.)

Betapa besar dan indahnya karya Tuhan kita; betapa dalam dan tak terselidiki rencana-rencana-Nya. Paulus telah mengatakannya dengan tepat:

O alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya.(Roman 11:33)

Penemuan terbesar dalam hidup saya terjadi pada suatu malam musim panas yang hangat, di bulan Agustus 1958 ketika Roh Kudus membuka pintu-pintu kehidupan dan pengetahuan tentang Allah kepada hatiku. Dari pengalaman religius di tahun 1958 ini sampai sekarang suatu kehausan yang terus menerus telah meliputi hati saya untuk mengetahui lebih jauh dan belajar lebih jauh tentang Tuhan Allah yang menakjubkan ini dan Gereja-Nya yang mulia. Siapakah Dia? Bagaimana rupa-Nya? Apa yang Dia inginkan? Apa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan hati-Nya? Bagaimana saya menjadi bagian dari rencana-Nya yang besar? Apa yang telah dilakukan-Nya bagi orang lain? Segala pertanyaan ini memenuhi hati saya pada malam bulan Agustus tersebut dan masih belum hilang perasaan yang ditimbulkannya.

Minggu, 19 September 2010

MARI BERKISAH TENTANG YESUS (SAGKI 2010)

Oleh Romo Agus Alfons Duka SVD Beberapa minggu belakangan ini, umat katolik seluruh Indonesia akan mendaraskan doa Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia pada kesempatan misa hari minggu, perayaan ekaristi harian dan melalui doa-doa lingkungan. Kegiatan ini menjadi suatu informasi awal kepada kita semua tentang Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) yang rencananya akan diselenggarakan pada 1 –5 November 2010 di Wisma Kinasih Caringin, Bogor, Jawa Barat. Pertemuan ini lazim dibuat lima tahun sekali. Tahun sebelumnya diselenggarakan pada tahun 2000 dan tahun 2005. Biasanya setiap pertemuan merefleksikan sebuah tema yang berkaitan dengan kehidupan menggereja dan karya perutusan orang Katolik di Indonesia. Tema-tema pertemuan itu dipilih oleh para Uskup seluruh Indonesia, lalu digodok oleh panitia khusus yang diangkat oleh para Uskup dengan tugas mempersiapkan segala sesuatu yang mungkin demi terlaksananya Sidang Agung ini.
Berdasarkan berbagai pertimbangan tentang situasi dan realitas bangsa Indonesia sekarang ini, para Uskup Indonesia memutuskan agar selama lima hari sidang akbar ini, umat Katolik akan merefleksikan tema umum ‘Dia datang agar semua memperoleh hidup dalam kelimpahan (bdk. Yoh. 10.10). Jadi sentra perayaan kita adalah pribadi Yesus Kristus (Hidup dan Karya-Nya) dalam konteks Indonesia. Dan karena konteks dan realitas Indonesia itu sangat beragam maka, para Uskup memilih tiga realitas bermasyarakat yang perlu diberikan perhatian istimewa yang sekaligus dijadikan tiga tema.
Pertama: Mengenali wajah Yesus dalam keberagaman budaya di Indonesia (kehidupan sosio-budaya).
Kedua: Mengenali wajah Yesus dalam dialog dengan agama dan kepercayaan lain (kehidupan sosio-religius).
Ketiga: Mengenali wajah Yesus dalam dialog dengan kaum marjinal dan terabaikan (kehidupan sosio-ekonomi).
Menuturkan dan Mendengarkan Kisah
Kalau sidang-sidang sebelumnya lebih menekankan ulasan-ulasan ilmiah tentang tema, maka untuk tahun 2010 ini proses dan jalannya sidang agung lebih menekankan narasi (cerita). Tidak ada makalah, tidak ada diskusi ilmiah, tidak ada tanya jawab. Yang ada adalahbercerita dan mendengarkan cerita. Tentu bukan cerita-cerita dongeng. Tetapi tentang pengalaman imannya sebagai orang katolik dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia dalam kaitannya dengan kebudayaan lain, agama dan kepercayaan lain dan kaum marjinal. Prinsip ceritanya diambil dari 1 Yoh.1:3 ‘Apa yang kami lihat dan kami dengar dan kami alami, itulah yang kami ceritakan kepadamu supaya suka cita kita menjadi sempurna’. Panitia SAGKI akan memberikan panduan supaya para utusan keuskupan yang akan ke Bogor sudah dibekali dengan pemahaman yang sama tentang apa yang akan diceritakan dan bagaimana menceritakannya. Pasti ada yang bertanya-tanya … kok cerita ya … Malah ada yang mempertanyakan kualitas pertemuan kalau para utusannya datang untuk bercerita… Memang ada kesan demikian, tetapi kalau kita lihat cara Yesus mewartakan kerajaan Allah, justru kualitas kerajaan Allah itu bertahan hingga sekarang karena metode ceritalah yang dipakai-Nya. Dengan bercerita, orang mengikuti alur, mengingat tokoh, mengetahui peran, membayangkan latar dan suasana, memahami maksud, terketuk hatinya, dan pada akhirnya membangkitkan niat (langkah-langkah aksi). Jarang sekali Yesus membuat definisi tentang ajaran-Nya. Saya membayangkan seandainya pada jaman dahulu Yesus mewartakan kerajaan Allah dengan definisi, pasti Kekristenan tidak seperti sekarang ini. Mungkin yang ada hanya kumpulan-kumpulan teori dan definisi yang bisa dipatahkan dengan teori-teori baru zaman sekarang.
Beberapa teolog dan misiolog akan diminta untuk menyimak secara saksama narasi para peserta lalu memberikan refleksinya dengan berpedoman pada ajaran gereja dan Kitab Suci. Dari kesimpulan dan rangkuman itu kita pada akhirnya akan paham dan mengetahui sudah sejauh mana Yesus yang kita imani itu mempengaruhi hidup dan perutusan kita di bumi Indonesia sekaligus merevitalisasi (menjadi dorongan bagi kita) untuk terus melaksanakan tugas perutusan Yesus yang diembankan kepada kita sebagai orang katolik.
SAGKI adalah perayaan semua umat katolik Indonesia
Yang akan mengikuti SAGKI di Bogor adalah para utusan dari semua keuskupan di Indonesia. Setiap keuskupan akan mengirim enam hingga sepuluh orang disertai uskupnya. Diharapkan agar para utusan itu sungguh-sungguh mewakili semua umat katolik di keuskupannya. Bagi yang tidak datang ke Bogor akan tetap merayakan SAGKI di keuskupannya (parokinya). Hal ini bisa dilaksanakan lewat ekaristi, doa-doa, dukungan moral, dan sumbangan keuangan yang disampaikan lewat kolekte kedua pada hari minggu yang ditentukan oleh keuskupan sendiri. Jadi tanggal 1–5 November 2010 merupakan gerakan bersama dan perayaan seluruh umat katolik di Indonesia secara serempak, baik di Bogor maupun di Paroki-paroki di seluruh Indonesia. Roh Kudus yang menjadi ilham dan penuntun pertemuan di Bogor juga akan menjadi ilham dan penuntun semua orang katolik pada hari-hari SAGKI. Kita berharap pertemuan umat katolik ini sungguh-sungguh memberikan semangat (spirit) baru bagi kita semua untuk tetap bersemangat memberitakan kabar gembira Yesus Kristus dimana saja dan kapan saja.
Penulis adalah Ketua Umum Panitia SAGKI 2010
(sumber: Tabloid Rohani JUBILEUM, edisi 126 Tahun XI September 2010)

Jumat, 17 September 2010

Doa Bapa Kami dalam bahasa Aceh


Bapak kamoe nyang na dalam syeuru
Beuteupeu kudus kheueh nan Droeneueh,

beuteuka kheueh keurajeuen Droeneueh,
beujeuet kheueh keuheundak Droeneueh,
dibumoe lagée loam syeuruga.

Beuneubri kheueh peunajoh kamoe
nibak uroenyoe nyang kamoe peureulée.

Beuneupeu amphon kheueh desya
kamoe lagée kamoe ka meu peuamphon
ureuëng nyang meudesya ateueh kamoe.

Dan bék kheueh neuba kamoe lam
peucubaan, teuma beuneu peulheueh
kheueh kamoe nibak si Jeuhet.
Amin.

Selasa, 14 September 2010

SELESAI STUDI

Selamat atas keberhasilan beberapa Frater menyelesaikan studi di perguruan tinggi:
  • Frater Titus telah menyelesaikan studi sarjana (S1), Fakultas Pertanian di Universitas Katolik Widya Karya, Malang. Wisudanya dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2010 di Malang.  
  • Frater Aquino telah menyelesaikan studi sarjana (S1), FKIP Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang.

Jabatan Overste


Beberapa Frater diangkat kembali untuk periode kedua sebagai overste di beberapa komunitas:
  1. Fr. Emanuel diangkat kembali sebagai overste untuk komunitas St. Don Bosco Weetebula. Masa jabatan mulai 1 Juli 2010 s.d. 30 Juni 2013.
  2. Fr. Innocentius diangkat kembali sebagai overste untuk komunitas St. Yosef, Maumere 1. Masa jabatan mulai 1 Juli 2010 s.d. 30 Juni 2013.
  3. Fr. Melkhior diangkat kembali sebagai overste untuk komunitas St. Gregorius, Malang. Masa jabatan mulai 27 Juli 2010 s.d. 26 Juni 2013.

Lokakarya dan Kursus


  • Fr. Bernardus dan fr. Koenrad mengikuti School Of Missionary Animators (SOMA), sebuah lokakarya bagi pendamping SEKAMI/Bina Iman Anak yang diselenggarakan oleh KKI – Keuskupan Malang di Wisma Hermanas Carmelitas, Karangwidoro pada tanggal 30 Juli – 1 Agustus 2010.
  • Patrik mengikuti pertemuan internasional para formator Keluarga Chevallier di Issoudun, Perancis pada tanggal 9 – 31 Juli 2010. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Cor Novum yang dihadiri pula oleh para formator dari tarekat Imam MSC dan Suster PBHK dari berbagai negara. Setelah mengikuti kegiatan ini, fr. Patrik sempat mengunjungi beberapa komunitas Frater di Belanda.
  • Fr. Emanuel, Fr. Ignatius, Fr. Innocentius dan Fr. Adriano mewakili tarekat mengikuti workshop yang diselenggarakan oleh MABRI pada tanggal 19 s.d. 22 Agustus 2010 di Batu, Malang. Lokakarya yang dikhususkan bagi para pemimpin komunitas ini menghadirkan nara sumber Prof. Dr. Rm. Pidyarto, O. Carm. Hadir dalam kegiatan ini sekitar 60 peserta dari aneka tarekat di Indonesia dan dari Timor Leste.
  • Fr. William, Fr. Kardinus, Fr. Yohanes, dan Fr. Patricius akan mengikuti Kursus Persiapan Profesi Kekal (KPPK) di Rumah Khalwat Roncalli, Salatiga. Kursus ini akan dilaksanakan mulai tanggal 8 Agustus s.d. 26 September 2010.